Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Lakukan Monitoring Pertambahan Areal Tanam (PAT)
Kegiatan Percepatan peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan rawa, sawah tadah hujan, dan padi gogo terus dipantau oleh Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) selaku penanggung jawab lapangan.
Jum’at (28/6/24) Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc (Kepala Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian) didampingi oleh Anjar Suprapto, STP, MP (Kepala BPSIP Kalimantan Barat) melakukan diskusi internal bersama LO 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, untuk memastikan realisasi yang berpedoman pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 265 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan berjalan sesuai target.
“Melalui rapat sebelumnya yang telah dihadiri Bapak Menteri Pertanian, beliau sangat bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini, mari kita tumbuhkan semangat yang sama dengan beliau, agar target di Kalimantan Barat dapat kita penuhi.”ujar Anjar Suprapto, STP, MP dalam pembukaannya.
Arahan oleh Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc dalam pertemuan kali ini sangat ditekankan pada pencapaian realisasi PAT. “Arahan dari Pak Menteri untuk tertib administrasi, lakukan pelaporan per minggu dan buat target penyelesaian realisasi untuk tiga bulan kedepan (Juli, Agustus, dan September Tahun 2024). Target realisasi jangan turun dari 1 juta hektar, karena hal tersebut akan mempengaruhi stok pangan kita tiga bulan kedepan.”
Upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dalam menggenjot realisasi PAT di Indonesia umumnya, dan di Kalimantan Barat khususnya terus dilakukan agar musim tanam yang mundur sebagai dampak El Nino di tahun 2023 dapat diantisipasi dan ketersediaan beras Tahun 2024 dapat tercukupi.